Strong Point Pagi, Ciptakan Rasa Aman dan Lancar di Jalan Raya

tribratanewssabang- Berikan rasa aman, tertib, dan lancar kepada masyarakat pengguna jalan, Satlantas Polres Sabang menggelar kegiatan Strong Point Pagi di sejumlah titik strategis wilayah Kota Sabang, Senin (21/07/2025).

Kegiatan ini merupakan upaya Satlantas Polres Sabang dalam menjaga kelancaran arus lalu lintas saat jam sibuk pagi hari, khususnya saat warga berangkat sekolah maupun bekerja. Sejumlah titik pengaturan lalu lintas yang menjadi fokus kegiatan kali ini antara lain, Simpang Garuda Sabang, Simpang Kodja Sabang, Simpang SMP Negeri 1 Sabang, Simpang SMA Negeri 1 Sabang, Simpang SD Negeri 1 Sabang, Simpang MAN 1 Sabang, Simpang SD Negeri 8 Sabang

Personel Satlantas tampak berjaga dan aktif melakukan pengaturan arus lalu lintas serta membantu proses penyeberangan pelajar dan masyarakat. Tak hanya itu, petugas juga memberikan edukasi dan imbauan kepada pengendara agar senantiasa tertib berlalu lintas, menggunakan helm, serta tidak melanggar marka jalan.

Kasat Lantas Polres Sabang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pelayanan rutin guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas, sekaligus mendukung keselamatan pengguna jalan, terutama para pelajar.

“Kegiatan Strong Point Pagi ini kami laksanakan secara rutin di titik-titik rawan kemacetan dan kepadatan. Tujuannya agar masyarakat merasa aman, nyaman, dan selamat saat berkendara,” ujar Iptu Darmi.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat Kota Sabang, khususnya para orang tua dan pelajar yang merasa terbantu dengan kehadiran polisi di jalan. Mereka menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kerja keras jajaran Polres Sabang dalam menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas di pagi hari.

Satlantas Polres Sabang mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menciptakan budaya tertib berlalu lintas sebagai bagian dari keselamatan bersama.

“Keselamatan adalah tanggung jawab kita semua. Mari patuhi aturan, hormati pengguna jalan lain, dan jadikan tertib lalu lintas sebagai budaya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *